Selasa, 30 Desember 2014

Perasaan Setiawan Part 1

Rabu , 31 desember pada shubuh hari at 04.00 di kosan baru

Wajar dong setiap manusia memiliki rasa ketakutan tersendiri dan berbeda beda setiap individu. Namun saat ini ada suatu pemkiran untuk takut punya istri. Hah ? kok takut kenapa , mungkin saja ni orang akan menjadi perjaka tua seperti dosen di ELINS suatu universitas yang bergelut dibidangnya sehingga dia tidak mau menikah. 

Hal ini terjadi oleh seorang lelaki yang bisa saja kita sebut namanya Setiawan. yak dia mengaku seorang yang setia kawan katanya. Katanya lagi, dia takut memiliki istri hah ?. Setelah diselidiki ternyata gk semua wanita yang dia takuti untuk di jadikan istri. Hal itu dia rasa setelah berkonsultasi dengan Darah Kembarnya. Darah Kembarnya memiliki seorang bdadari yang sungguh ukhti baginya. maksudnya tidak terlalu bergaul dengan laki laki, feminim, selalu menasihati nya (suruh shalat maksudny). 

Yak , kalo mau di perhatiin si Setiawan ini memilik seorang bidadari pujaan juga. Namun lebih ke cendurung ketomboy an. Mungkin hal ini yang membuat Perasaan Setiawan terkoyak koyak ketika melihat gadis pujaannya yang kemenelan nempel nempek dengan laki laki lain. Mungkin bisa kita terka pikiran sang Setiawan kali ini, dia takut kalo sudah meminangnya namun sifatnya gk berubah. dia pun berkonsultasi syariah kepada Darah Kembarnya. Dan begini kata kata supernya ...

"Nah itu dia makanya kalo cewe yg gk bsa jaga perasaan namanya cewek yg gk tahan belaian. Liat aja kalo gk dibelai dengan makanan atau jalan2 pasti gitu".

Mungkin benar perkataan Darah Kembarnya. Kekasih Setiawan ialah yang gk tahan belaian. Disini bukan belaian yang di maksud Darah Kembar Setiawan bukan. Lebih menjorok ke menelan terhadap laki laki lain. Setiawan tau, bahwa dirinya ialah manusia dengan penuh jerawat di mukanya, hidungnya yang besar dan mancung, matanya yang berkantung, pendek orangnya, hitam kulitnya, kurus badannya, gk perfecto dan lain sebagainya. Tapi setiawan Tulus mencintai Kekasihnya. Setiawan tidak menginginkan apa apa dari sang kekasihnya, hanya jika dia bersamanya merupaka suatu kenyamanan yang belum pernah dia dapatkan di hidupnya. Dia gk bernafsu untuk memnuhi syahwatnya insyaallah Setiawan dijaga oleh Syariat, dia gk bernafsu karena cantik parasnya kekasihnya, dia tidak bernafsu dengan kemolekan tubuhnya. Dan semua itulah yang ditakuti oleh Setiawan. Dia takut kelak menjadika dia seorang istri yang masih begitu hingga tua dan menjadi seperti Ayahnya (Setiawan) yang berperilaku terhadap ibunya (setiawan). Sekali kali dia tidak mau menjadi seperti ayahnya. 

Mungkin apa yang dipikiran wanita seperti itu, ialah mencari sang imam untuk membimbingnya. Hah ?. Itu tidak mudah jika maunya begitu. Sungguh hal ini akan hancur di 20 tahun setelah pernikahannya. Hal ini dia petik dari perjalanan hidup Ayah dan Ibunya sendiri yang ternyata keluarganya pun gk seharmonis yang dia harapkan. Setiawan ohh Setiawan. Ciri wanita yang seperti ini ialah wanita yang ada maunya. Tidak mencintainya dengan tulus, dan terpaksa melakukan sesuatu dengan menggerutu dibelakang bersama kawan kawannya terhadap hal yang tidak dia suka. Coba kita lihat Setiawan yang melakukannya dengan Hati. Sang kekasih menyuruhnya cukur, liat tuh dia cukur dengan sendirinya untuk membuat kekasihnya bahagia. Aku pun tidak mengerti , apa yang ada dipikiran Setiawan hingga melakukannya tanpa akal sehat mlikinnya.

Dulu dia pernah ngabisin uang 800 ribai hanya untuk  2 hari 1 malam bertemu sang kekasihnya. Otaknya yang aneh bukan. Setiawan oh Setiawan. Kamu ialah seorang yang tulus.
Ingin dia beralih ke wanita lain, namun dia tidak bisa. Hal ini akan disebutnya mempermainkan perasaan wanita. Gimana tidak Setiawan terombak ambik , tercabik cabik perasaannya melihat aksi kekasihnya di Sosmed. Darah Kembarnya pernah berkata ...

"Cewe yang punya banyak akun sosmed ialah cewe yang gk bener"

Darah Kembarnya pernah diingatkan untuk shalat. Masyaallah membuat Setiawan iri saja dengan ke shalihah an kekasihnya. 
Okeh kita lihat saja alur perjalanannya. Setiawan akan menjalankannya selama 2 tahun atau lebih untuk melihat perkembangannya. Setiawan terus bedoa agar Allah memberi nya Hidayah. 
Bismillah ...
inilah secuplik kisah seorang Setiawan yang saya tuliskan.
Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar